Pesan Habib Luthfi bin Yahya Tentang Maulid Nabi Muhammad SAW
Habib Luthfi bin Yahya |
1. Nabi Muhammad Saw. Pada masa muda, sebelum masa kerasulan,
telah mendapat gelar Al-Amin oleh pemuka kaum Quraisy pada peristiwa peletakan
Hajar Aswad di Mekkah.
2. Nabi Muhammad Saw. Merupakan satu-satunya nabi dan rasul
yang kewilayahannya meliputi seluruh dunia, sedangkan nabi atau rasul lain
hanya wilayah tertentu saja.
3. Nabi Muhammad Saw. Tidak pernah dipanggil hanya dengan
namanya saja oleh Allah Swt. Seperti nabi-nabi lain, melainkan beliau Saw. Dipanggil
dengan gelar-gelarnya diantaranya Thaha, Ya Muzammil, Ya Mudatsir, Yasin, dsb.
4. Nabi atau rasul lain hidup sejaman, semisal Nabi Daud
dengan Nabi Sulaiman, Nabi Ibrahim dengan Nabi Ismail, sedangkan jaman Nabi
Muhammad Saw, hanya beliau Saw saja tidak ada rasul lainnya yang hidup
sejaman.
5. Yatimnya Nabi Muhammad Saw. Mengisyaratkan bahwa tarbiyah
(pendidikan) Al-Quran langsung oleh Allah Swt. Bila washithah (tanpa
perantara), bukan seperti yatim orang pada umumnya.
6. Allah Swt. Tuhan pencipta alam semesta dan para
malaikat-Nya bershalawat kepada Nabi Muhammad Saw. (QS. al-Ahzab ayat 56).
Dikuatkan dalam riwayat Ibnu Majah: “Bershalawatlah kamu kepadaku, karena
shalawat itu menjadi zakat penghening jiwa dan pembersih dosa bagimu.”
7. Adanya Al-Quran (nuzulul Quran), peristiwa Isra’ dam
Mi’raj, dsb. Berawal dari lahirnya Baginda Nabi Muhammad Saw. sebagai kekasih
Allah Swt.
Demikianlah jaminan malaikat kepada orang yang membawa
shalawat. Untuk itu, semua umat Nabi Muhammad Saw. diharuskan memperbanyak
membaca shalawat sebagai tanda bukti kecintaan umat terhadap beliau Saw.
Malukah kita sebagai umatnya yang hanya manusia biasa tidak bershalawat kepada
beliau Saw?
Pesan Habib Luthfi bin Yahya Tentang Maulid Nabi Muhammad SAW
Adapun inti dari peringatan dan pembacaan Maulid Nabi Saw. Adalah syukur kita terhadap Allah Ta’ala karena Allah telah mengutus Nabi
Muhammad Saw. dan kita termasuk ke dalam umat beliau Saw. Peringatan dan
pembacaan maulid Nabi Saw. Juga merupakan ungkapan rasa terimakasih kita kepada
Nabi Saw. Agar kita mencintai Rasul Saw. Kita iman dan Islam karena kita
mengenal Nabi Muhammad Saw. Sehingga, oleh karena bersyukur itu diwajibkan,
maka membaca maulid Nabi Saw. Itu pun menjadi wajib.
Adapun dalil naqli dari Maulid Nabi Saw ini sudah jelas
terdapat dalam Al-Quran. Di dalam Al-Quran banyak terdapat maulid Nabi Musa
As., Nabi Isa As., dan nabi-nabi lainnya. Bahkan di Al-Quran Allah Ta’ala yang
menciptakan seluruh makhluk termasuk menciptakan Nabi Muhammad Saw pun
menyaksikan dan menyebutkan sifat-sifat Nabi Muhammad Saw. Apakah hal tersebut
bukan termasuk Maulid?
Walhasil, oleh karena pembacaan dan peringatan Maulid Nabi
Saw. Merupakan wujud syukur dan terimakasih kita kepada Allah Swt dan Nabi
Muhammad Saw., maka perlu untuk semakin gencar dan semangat dilestarikan.
Karena apabila kepada Allah dan Rasul Saw. saja tidak mau berterimakasih,
apalagi kepada makhlukNya yang lain.
Selain itu, pembacaan Maulid Nabi Saw. juga dilakukan dengan
harapan turunnya berkah dan syafaat dari Baginda Nabi Saw. Sehingga kita,
keluarga, dan lingkungan kita terhindar dari berbagai macam bala’ dan fitnah,
dan tentu saja kita berharap bisa meneladani akhlak Nabi Saw. melalui pembacaan
Maulid Nabi Saw.
Source: Al-Madad Ya Rasulallah - :)